Tidak ada
yang bilang patah hati itu mudah. Menyembunyikan air mata di balik bendungan
kelopak matamu, itu tidak mudah. Bangun pagi dengan kenyataan semua sudah
berubah, itupun tidak mudah.
Tidak ada
yang bisa mengembalikan retaknya hati. Tapi, memang tidak ada yang perlu
melakukannya. Seiring berjalannya waktu, ia akan sembuh sendiri, meski
menyisakan bekas luka yang tak mudah hilang.
Jangan
Khawatir, Kamu Berada dalam Rencana-Nya..
Mungkin
namanya adalah kegagalan dalam percintaan. Tapi sebenarnya, kita sedang berada
dalam rencana terbaik Tuhan. “Sejatuh ini, apanya yang terbaik? Kalian tidak
mengerti apa-apa!”
Ya, orang
lain belum mengerti. Begitupun kamu. Tapi coba kita pikir, apakah Tuhan yang
Maha Pengasih dan Penyayang itu sengaja menjatuhkan makhluk-Nya agar menderita?
Tidak.
Mungkin
kitalah yang menyiksa diri sendiri. Membiarkan sakitnya menggigit-gigit dan
belum mau melakukan refleksi atas apa yang telah terjadi. Padahal untuk menjadi
bahagia pun adalah kuasa dan kendali kita sendiri.
Ambil nafas
dalam-dalam. Renungkanlah, Tuhan tidak mematahkan hatimu agar kamu jatuh, tapi
justru agar naik lagi. Lalu, lima hal ini terjadi dalam hidupmu.
1.
Kamu Bisa Menolong Orang Lain, Padahal Sendirinya Sedang Sakit
Bukan hanya
satu orang, tapi banyak orang pernah menolong orang lain justru ketika dia
sedang hancur. Katakanlah kamu sedang terluka, namun ketika ada orang lain yang
tertimpa masalah, kamu mau membantunya.
Kamu tahu
rasanya sakit hati dan kesusahan, maka kamu sebisa mungkin membantu mereka.
Sampai kadang lupa akan luka sendiri, lupa rasa sakit pada diri sendiri.
Setelah
berhasil membantu mereka, entah bagaimana hati ini merasa lega. Kawan, kamu
menyembuhkan lukamu sendiri dengan menolong orang lain. Meski perlahan-lahan.
Psst.. Akan ada banyak kejadian ‘ajaib’ ketika kita menyembuhkan diri dari rasa
sakit atas patah hati ini.
2.
Tuhan Tunjukkan ‘Kenapa Bukan Dia?’
Saat Tuhan
mematahkan hatimu, rencana-Nya akan menggiringmu menemukan jawaban, mengapa
bukan ‘dia’. Mengapa bertemu kalau akhirnya dipisahkan? Dan ketika itu terjadi,
mata, batin dan pikiran kita akan terbuka lebar-lebar.
‘Oh
ternyata dia selingkuh’, atau ‘Dia tidak seperti apa yang kupikirkan’, atau
karena kita akan dipertemukan dengan sebaik-baiknya orang yang menerima,
memahami dan setia menemani hingga kita tua nantinya. Orang itu bernama
‘jodoh’.
3.
Temanmu Bilang, ‘Kamu Tidak Gagal Sedikitpun’
Ketika
Tuhan mematahkan hatimu, kamu mungkin merasa gagal, hampa, terpuruk dan luluh
lantak. Tapi, akan ada masa di mana kamu bertemu dengan teman-teman. Mereka
yang tahu bagaimana kamu dan mendengarkan cerita jatuh bangun yang sudah
dilalui untuk berdamai dengan keadaan ini.
Mereka akan
mengatakan, ‘Kamu tidak gagal.’
Ya, mereka
benar. Mungkin hatimu patah, hubunganmu hancur, dan hidupmu sempat berantakan.
Tapi, hey… Kamu masih hidup. Kamu melanjutkannya. Sambil menolong orang lain.
Sambil menyibukkan diri. Tanpa terasa, kamu sudah menjejakkan kaki ke anak-anak
tangga yang lebih tinggi, menjadi orang yang lebih kuat, dewasa dan bijaksana.
4.
Kamu Bertemu dengan Babak Hidup yang Luar Biasa
Tidak
selamanya kita akan nelangsa (terpuruk). Ada kalanya kita bisa bersyukur
sekali, meski ada kalanya juga kita tiba-tiba teringat, hingga tersenyum kecut
atau bahkan sampai susah rasanya menelan makanan.
Tapi, akan
ada kado-kado kecil dari semesta ini. Entah lewat datangnya sahabat-sahabat
kita, teman-teman baru, hidup yang pelan-pelan menemukan titik cerahnya, tempat
baru, apapun.. Tuhan mengerti kamu berusaha bangkit, maka kamupun dibantu untuk
lahir kembali menjadi seseorang yang lebih baik. Percaya tidak? Tanyakan pada
yang pernah mengalaminya.
5.
Dan Akhirnya, Kamu Berterima Kasih Pada ‘Sang Mantan’
Pada
akhirnya, kamu berterima kasih pada kegagalan. Juga pada sang mantan. Kalau
bukan karena mereka juga, kamu tidak akan mendapatkan sebuah pelajaran berharga
dalam hidupmu. Meski sempat tercampakkan, sempat dikhianati, bahkan sempat
terinjak-injak, dari situlah kamu belajar menghargai dirimu sendiri. Di situ
pula kamu mengerti arti kesetiaan.
Dan dalam
keadaan yang seperti itu, kamu juga akan menyadari bahwa rejeki dan jodoh sudah
ada yang mengatur. Kisahmu mungkin pernah sesedih itu, tapi Tuhan tidak
memberikan cobaan tanpa tambahan kekuatan. Pada akhirnya, siapa yang datang dan
pergi, serta apa yang terjadi dalam hidupmu, semua juga dirancang oleh-Nya
untukmu.
Semua orang
berhak bahagia, meski kesedihan pernah begitu kejam menerpa. Ini hanya cara
pandang yang lain, tentang kenapa Tuhan mematahkan hatimu. Kalau tidak saat
ini, mungkin suatu hari kita baru bisa benar-benar mengerti. Rencana-Nya tetap
yang terbaik, dengan seluruh suka dan duka di dalamnya.
Sumber : KASKUS
0 komentar:
Posting Komentar