1. Studi Tuskegee
Studi ini
berlangsung selama 40 tahun. Menurut Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit
AS, dinas kesehatan meluncurkan penelitian mengenai efek kesehatan dari sifilis
yang tidak diobati.
Sayangnya
hal ini tidak diketahui oleh partisipan, baik yang mendapat perawatan sifilis
maupun yang tidak.Peneliti melacak perkembangan penyakit pada 399 laki-laki
kulit hitam di Alabama, termasuk 201 laki-laki yang sehat.
Ilmuwan
mengungkapkan pada partisipan bahwa dirinya sedang dirawat karena memiliki bad
blood. Partisipan ini tidak pernah mendapatkan perlakuan yang memadai, bahkan
sampai tahun 1947 ketika penisilin menjadi pilihan obat untuk mengobati
sifilis.
2.
Studi sifilis di Guatemala
Antara
tahun 1946-1948, pemerintah AS dan Guatemala melakukan studi bersama dengan
cara sengaja menginfeksikan sifilis pada tahanan di Guatemala dan pasien di
rumah sakit jiwa.
Penelitian
ini bertujuan untuk menguji bahan kimia yang bisa mencegah penyebaran
penyakit.Peneliti berusaha menginfeksikan subyek dengan cara menyuruhnya
berhubungan seks dengan pelacur yang sudah terinfeksi.
Meskipun
penderita sifilis ini diberikan obat penisilin, tapi tidak ditemukannya
perawatan lanjutan bagi pasien tersebut.
3.
Percobaan bedah pada budak
Tokoh
ginekologi modern, J Marion Sims banyak memperoleh ketenaran dengan melakukan
operasi eksperimental terhadap perempuan budak. Sims melakukan percobaan
pembedahan tanpa anestesi (sebagian anestesi belum ditemukan), namun ia
mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak cukup menyakitkan. Padahal dalam Journal
of Medical Ethics tahun 1993 dituliskan melakukan eksperimental dengan manusia
tidak dapat diterima.
4.
Pembunuhan Burke dan Hale
Sampai
tahun 1830-an eksekusi pembunuhan relatif jarang, sehingga banyak ahli anatomi
tubuh mengambil atau membeli tubuh manusia dari para perampok.
Hingga
akhirnya William Hale dan temannya William Burke membuka wirausaha penginapan
dan menjual tubuh untuk dijual pada para ahli anatomi. Akibat kejahatannya
tersebut Burke kemudian dihukum gantung untuk kejahatannya.
5.
The Monster Study
Tahun 1939
peneliti ingin membuktikan teori bahwa perilaku gagap disebabkan oleh kecemasan
seorang anak untuk berbicara. Peneliti duduk dengan anak-anak yatim dan
mengatakan bahwa anak-anak ini menunjukkan tanda-tanda kegagapan dan tidak
boleh berbicara kecuali yakin bisa berbicara dengan benar. Percobaan inimembuat
anak yang tadinya normal menjadi cemas dan menjadi diam.
6.
Japan’s Unit 731
Sepanjang
tahun 1930-an sampai 1940-an, tentara kekaisaran Jepang melakukan perang
biologis dan tes medis terhadap penduduk sipil dan sebagian besar China.
Jumlah
korban tewas dari eksperimental brutal ini tidak diketahui, tapi kemungkinan
ada 200.000 orang.Studi ini melibatkan sumur yang terinfeksi kolera, tipus,
kutu dan para tahanan berbaris dalam cuaca dingin untuk menentukan pengobatan
terbaik bagi radang dingin.
Kekejaman
lainnya adalah para tahanan ditutup matanya dengan gas racun, lalu dimasukkan
ke ruangan sampai matanya keluar dan membedahnya saat masih hidup dan sadar.
7.
Percobaan medis Nazi
Mungkin
percobaan yang terkenal jahat sepanjang masa adalah yang dilakukan oleh Josef
Mengele, seorang dokter SS di Auschwitz, dan ia mengumpulkan mata dari korban
pasiennya.
Percobaan
ini menggunakan tahanan untuk menguji pengobatan terhadap penyakit menular dan
perang kimia. Sementara yang lainnya dipaksa menjadi beku dalam ruangan
bertekanan rendah sebagai percobaan penerbangan.
Sementara
itu adapula percobaan dengan cara mengikat payudara perempuan dengan tali
sehingga peneliti bisa melihat berapa lama bayi bisa bertahan dengan kelaparan.
Hingga akhirnya sang bayi disuntik dengan morfin mematikan untuk mengakhiri
penderitaannya. Diketahui bahwa Mengele meninggal di Brazil tahun 1979 akibat
stroke.
0 komentar:
Posting Komentar