Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi
paling tua yang pernah diciptakan di sepanjang peradaban manusia. Bagi sebagian
besar kebudayaan dunia, topeng mempunyai arti penting yang dihubungkan dengan
sisi spiritual dan magis dari jiwa manusia.
Walau pada masa kini banyak yang mengambil sisi
praktis dari fungsi topeng, seperti sebagai karya seni bernilai tinggi atau
sekedar mainan, topeng tetap memiliki aura misterius yang aneh.
Sepanjang sejarah, topeng telah digunakan sebagai
alat pelindung, intimidasi bahkan sebagai perangkat hukuman serta penghinaan.
Inilah kisah dibalik topeng-topeng paling menyeramkan dalam sejarah peradaban
manusia.
Topeng Wajah Samurai
Para tentara samurai mengikatkan Mempo ke wajah
mereka ketika bersiap untuk berperang. Istilah ini mengacu pada topeng
pelindung dari besi yang digunakan
samurai. Mempo mempunyai dua tujuan utama; Untuk melindungi wajah, dan untuk
mengurangi beban berat topi samurai. Ada banyak jenis Mempo yang dipakai, dan
yang menutupi seluruh wajah disebut Somen. Selain itu, raut muka Mempo yang
seram akan membuat gentar lawan.
Topeng Tank Anti Percik
pada Perang Dunia I
Penggunakan Tank sebagai pendobrak pertahanan lawan
sangat vital di masa Perang Dunia I. Inggris pertama kali menggunakannya secara
masif selama pertempuran Cambrai di tahun 1917. Pengemudi tank rentan terhadap
pecahan peluru musuh dan cipratan lumpur, jadi mereka memakai topeng pelindung
berbentuk aneh yang mirip dengan topeng dari abad pertengahan.
Topeng Gladiator Murmillo
Murmillo adalah sejenis gladiator yang bertarung
sampai mati di masa kerajaan Romawi. Ia biasanya bertarung dengan gladiator
lain yang berkostum seperti musuh Romawi. Yang beda dari mumillo adalah bentuk
helmnya yang besar dengan dua lobang mata, yang dirancang untuk melindungi diri
dari serangan gladiator lain yang menggunakan senjata trisula.
Masker Wabah Para Dokter
Pakaian resmi untuk para dokter agar terhindar dari
wabah penyakit ini di rancang di tahun 1619 di Paris. Pada masa itu, orang
percaya wabah yang melanda ditularkan lewat bau di udara. Dokter memasukkan
lavender, mint, kelopak mawar, dan rempah-rempah kedalam paruh topeng agar bau busuk pasien tak sampai pada mereka.
Seragam menyeramkan ini juga termasuk mantel panjang, topi, sarung tangan, dan
sepatu bot untuk menjaga jangan sampai terjadi kontak dengan pasien.
Topeng ini juga digunakan pada 1656 saat wabah
mematikan kembali merebak. 145.000 orang meninggal di Roma dan 300.000 orang
tewas di Naples. Kostum ini malah membuat orang-orang yang didekatinya menjadi
sangat ketakutan karena pertanda bahwa sang pasien tak tertolong lagi dan akan
segara meninggal dunia.
The Scold's Bridle
Pada abad ke-16 hingga 17, perempuan di Inggris dan
Skotlandia harus memakai topeng bertali kekang sebagai bentuk penghinaan
publik. Wanita kalangan bawah, yang sering dituduh sebagai penyihir, sering
menjadi korban pemakaian topeng laknat ini. Lidah mereka dijepit besi tajam
yang ada di mulut topeng sehingga tidak bisa berbicara. Dengan topeng itu
mereka lalu diarak keliling kota .
Tudung Belacu
Salah satu penjara yang paling terkenal di Australia
adalah Old Melbourne Gaol, yang dioperasikan antara tahun 1842 dan 1929.
Penjara ini adalah tempat penjahat paling berbahaya, yang dikurung dalam sel
isolasi 23 jam sehari. Saat satu jam sehari mereka dikeluarkan dari sel untuk
berolahraga, tahanan harus memakai tudung belacu, yang membuat mereka tak bisa
berkomunikasi dengan tahanan lain.
The Dirt-Eater Mask
Memakan tanah adalah kebiasaan yang dilakukan para
budak di tempat asalnya, Afrika. Dan ketika mereka dijual untuk jadi budak di
Amerika, mereka tetap melanjutkan tradisi ini. Para pemilik budak kuatir
budak-budaknya akan jatuh sakit. Jadi mereka memakaiakan topeng yang menutupi
mulut budak agar tidak bisa memasukkan apapun kedalam mulutnya.
Itu versi 'manusiawi' si pemilik budak. Tapi
dibaliknya, perlakuan memakaikan topeng penutup di mulut para budak tak lain
hanya sebuah penghinaan dan menjaga agar aset berharga mereka tidak mati. Bagi
yang bekerja di tambang emas, ini juga akan mencegah butiran emas mereka telan.
Jadi, ini tak lebih dari soal untung rugi si baron saja.
Masker Gas Miki Tikus
Masker gas ini dibuat untuk anak-anak semasa Perang
Dunia II. Setelah Jepang membom Pearl Harbor, pejabat militer khawatir akan ada
serangan gas beracun. Masker gas berukuran orang dewasa terlalu besar bagi
anak-anak, sehingga pabrik harus merancang ulang masker yang sesuai dengan
ukuran anak-anak. Agar anak-anak mau memakainya, dibuatlah bentuk menyerupai
miki tikus yang telah populer kala itu, tentunya dengan restu langsung dari
Walt Disney. Kenyataannya, serangan gas beracun tak pernah terjadi dan hanya
1000 unit masker miki tikus yang di produksi.
The Visard
Di era tahun 1500-an, status seorang wanita
ditentukan oleh seberapa putih kulitnya, semakin putih kulitnya, semakin ringan
pekerjaan yang harus ia lakukan, serta akan diangkap kalau ia semakin
sejahtera. Karenanya, tubuh putihnya harus selalu dilindungi agar tetap putih.
Saat si wanita putih tadi harus melakukan perjalanan panjang, sebuah solusi
mode dipakai wanita tersebut.
Mereka akan mengenakan topeng beludru, yang disebut
visard, agar wajah putih mereka terlindung dari panas matahari. Wanita tersebut
memakai visard dengan cara menggigit manik-manik yang terdapat di bagian dalam
topeng. Karena harus digigit saat memakainya, topeng ini juga berfungsi agar si
wanita tak berbicara selama perjalanan. Pada abad ke-17 topeng ini menjadi
tidak populer karena fungsinya telah bergeser, mereka yang masih memakai topeng
visar dianggap sebagai pelacur.
Topeng Hallowen era
1900-an
Sebelum adanya topeng-topeng yang dibuat massal
menggunakan bahan karet dan plastik, anak-anak membuat sendiri topeng
Halloweennya. Kreativitas mereka benar-benar luar biasa. Memakai bahan kain dan
bubur kertas, mereka bisa membuat topeng yang sangat menyeramkan, bahkan
termasuk yang paling seram dalam sejarah.
0 komentar:
Posting Komentar