728x90 AdSpace

Update
Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 21 September 2015

12 Milyarder Asia penjajah Eropa

Pertumbuhan positif di Asia mendorong para konglomerat dari Negeri Timur melakukan investasi di klub sepakbola Eropa. Upaya yang mereka lakukan tak sebatas hobi semata, namun klub-klub yang mereka ambil alih diyakini dapat menjadi lumbung uang, sekaligus promosi paling efektif.

Tak semata keuntungan finansial yang dapat mereka kantongi, tapi pembelian klub Eropa dapat menjadi iklan paling efektif individu serta produk mereka untuk go international di daratan Eropa.

Contohnya saja pengusaha asal Malaysia, Tony Fernandes yang membeli klub Liga Inggris Queens Park Rangers (QPR). Pengusaha yang bergerak di bidang penerbangan ini dengan bebas mengiklankan maskapai AirAsia di jersey maupun menempelkan brand perusahaannya ke seisi lapangan Loftus Road, markas QPR.

Juga yang dilakukan pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir. Aksinya sempat menggemparkan dunia saat membeli mayoritas saham Internazionale Milano. Erick tidak hanya menjadi sorotan media Italia, namun pembelian Inter menjadi brand awareness efektif bagi Erick Thohir dan sejumlah usaha yang ia miliki ikut mendunia.

Pertumbuhan ekonomi Asia yang bergerak positif, membuat para konglomerat memburu klub-klub Eropa yang kekurangan modal menyusul krisis ekonomi yang melanda Eropa. Berikut adalah konglomerat Asia yang berinvestasi di klub-klub Eropa.


1. Tony Fernandes (Malaysia) - Queens Park Rangers FC






Toni adalah pemilik penerbangan murah AirAsia. Pria kelahiran Kuala Lumpur, Malaysia yang disebut-sebut memiliki kekayaan bersih 530 juta dolar AS (Rp7,2 triliun) memang sangat menggilai sepakbola.
Sebelum resmi memiliki Queens Park Rangers, ia sempat dikabarkan ingin membeli West Ham United FC. Namun, pada tahun 2011, ia memutuskan untuk membeli QPR dengan harga 35 juta poundsterling (Rp750 miliar), atau 66 persen dari saham klub.
Pangsa sisa saham dimiliki oleh jutawan India Lakshmi Mittal. Tony mengakui jika pembelian QPR sebagai platform untuk mempromosikan maskapai tarif rendah AirAsia. Sayangnya QPR tak lagi berlaga di kasta utama Liga Inggris alias terdegradasi ke Divisi Championship Premier League.


2. Vincent Tan (Malaysia) - Cardiff City & FK Sarajevo FK






Pengusaha asal Malaysia lainnya yang menginvestasikan uangnya ke Inggris adalah Vincent Tan. Pada 2013, pengusaha properti ini membeli klub Inggris Cardiff City, yang saat ini berlaga di Divisi Championship, kasta kedua Liga Inggris.
Pengusaha dengan total kekayaan Rp16 triliun ini juga membeli klub asal Bosnia Sarajevo FK. Hobinya pada olahraga juga membuatnya tercatat sebagai co-owner dari Los Angeles Football Club serta pemilik dari klub asal Belgia, KV Kortrijk.


3. Erick Thohir (Indonesia) - Inter Milan FC






Tahun 2013, pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir menjadi sorotan dunia setelah membeli 70 persen saham Inter Milan, raksasa Serie A, pemegang gelar treble winner satu-satunya asal Italia.
Pria berusia 45 tahun ini adalah penggila olahraga karena bos media Mahaka Grup ini juga tercatat sebagai pemilik D.C United dan Persib Bandung.
Total kekayaannya ditaksir Rp13 triliun saat ia mengakuisisi Inter dengan gelontoran dana tak kurang dari Rp5 triliun, patungan bersama dua sahabat lainnya Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo.


4. Peter Lim (Singapura) Valencia CF






Pebisnis asal Singapura, Peter Lim pernah melakukan penawaran mengambil alih Liverpool pada 2010 silam, namun akhirnya ia resmi akuisisi saham klub La Liga Spanyol, Valencia.
Pengusaha property ini ditaksir memiliki harta 2 miliar dollar AS atau sekitar 27 triliun ini, juga berinvestasi di otomotif dengan menanamkan sahamnya tim F1, McLaren.


5. Vichai Srivaddanaprabha (Thailand) - Leicester City FC






Pengusaha sukses travel adalah pencinta olahraga Polo. Perusahaan miliknya King Power lantas dijadikan nama stadion kebanggaan stadion Leicester, dan tentunya perusahaan pengusaha asal Thailand ini juga terpampang di jersey Leicester yang saat ini berlaga di Premier League.


6. Wang Jianlin (China) - Atletico Madrid






Wang Jianlin adalah pemilik 20 persen saham klub La Liga Spanyol, Atletico Madrid. Lewat perusahaannya Dalian Wanda Grup, Jialin yang berlatar belakang pegawai kantoran, berhasil menjelma menjadi konglomerat setelah sukses bergelut di dunia properti.
Tercatat sebanyak 9 juta meter persegi tanah di China menjadi bagian penting dari perusahaan propertinya, dengan dibangun sebanyak 58 plaza, 15 hotel mewah, 68 bioskop, 57 departemen store, serta 54 tempat karaoke yang tersebar seantero China.


7. Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan (Qatar) - Manchester City FC






Sejak mengakuisisi Manchester City pada 2008 silam, pengusaha minyak asal UEA Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, kerap menganggu pasaran harga pemain. Dari perusahaannya Abu Dhabi United Group Investment and Development Limited, ia mengambil alih City dari tangan Thaksin Shinawarta.
Kekayaan keluarga Sheikh Mansour tercatat sekitar 560 miliar pounds. Sebagian besar kekayaan tersebut dihasilkan dari perusahaan minyak yang dimiliki oleh keluarga Al-Nahyan sejak tahun 1958.
Atas investasinya jutaan dollar, ia berhasil membawa City juara Premier League 2011/12, serta 2013-14.


8. Nasser Al-Khelaifi (Qatar) - Paris Saint-Germain FC






Pemilik stasiun televisi olahraga Bein Media Group, Nasser Al-Khelaifi, juga mantan pemain tenis profesional, membeli klub Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) pada Juni 2011.
Didukung dengan dana besar, PSG menjelma menjadi tim bintang dengan mendatangkan sejumlah pemain dunia seperti David Beckham, Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani dan Thiago Silva.


9. Anuradha Desai (India) Blackburn Rovers FC






Perusahaan pengelolaan obat-obatan untuk hewan, VH Group yang berpusat di India membeli saham mayoritas klub Inggris Blackburn Rovers pada November 2010 melalui anak perusahaan, Venky London Limited.
Kelompok usaha yang dikendalikan oleh keluarga Dr BV Rao dan putrinya Anuradha Desai juga merupakan sponsor untuk tim Fighters Mumbai yang berlaga di World Series of Boxing. Mereka juga mensponsori Liga Premier India, ATP Mumbai Turnamen Tenis dan Liga Champions.


10. Shahid Khan (Pakistan) - Fulham FC






Miliarder Pakistan-Amerika, Shahid Khan membeli Fulham FC pada bulan Juli 2013 dari miliader Mesir, Al-Fayed. Jumlah pembelian diungkapkan. Namun, media berspekulasi bahwa klub yang saat ini berlaga di Divisi Championship Liga Inggris diambil alih dengan biaya sekita 150 juta poundsterping.
Selain berinvestasi di klub sepak bola, Khan juga memiliki klub Jacksonville Jaguars yang berlaga di National Football League (NFL).


11. Carson Yeung (Hong Kong) - Birmingham City F.C






Pengusaha Hong Kong, Carson Yeung sudah berusaha membeli saham Birmingham City FC sejak tahun 2007 namun gagal. Tapi upayanya pada 2009, melalui perusahaannya Grandtop International Holdings Ltd, Yeung berhasil membeli 29,9% saham klub.
Pada bulan Februari 2014, Yeung mengundurkan diri dari posisi sebagai presiden klub karena ia divonis oleh pengadilan Hongkong terbukti terlibat dalam perkara pencucian uang.


12. Mr bee (Thailand) 48% Saham Ac Milan









Mr Bee juga memiliki perusahaan personal Thai Prime, yang menginvestasikan dana mereka ke perusahaan publik dan memiliki tingkat kesuksesan tinggi dengan mengembalikan bisnis yang sulit menjadi salah satu pemain besar di pasaran. Dengan ketertarikan di sejumlah sektor, sepert pelayanan keuangan, konstruksi, properti, teknologi, parkir, infrastruktur jalan, olahraga juga perusahaan pembiayaan, perusahaan yang dimilikinya menjadi pemimpin di seluruh Asia dan Australia karena kemampuannya mengubah usaha yang dimiliki memiliki nilai jual tinggi.

Kisahnya kurang lebih seperti Raja Midas, tapi dia sama sekali tak terpikirkan soal itu. Mr Bee sudah memiliki kejayaan di usia 39, tapi memiliki kerendahan hati dan masih menjadi sosok yang bersahabat bagi semua orang





Sumber : kaskus Goal.co.id
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: 12 Milyarder Asia penjajah Eropa Rating: 5 Reviewed By: Unknown