728x90 AdSpace

Update
Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 18 September 2015

7 Kisah Nama Kota di Indonesia

1. SAMARINDA



Kota ini dinamai Samarinda, bukan karena banyak gadis bernama Rinda, tapi berawal dari kata “Sama Rendah”. Awal mulanya di kota ini banyak penduduk yang berasal dari latar belakang yang sama, baik penduduk asli maupun pendatang. Kaum pendatang didominasi orang-orang Bugis dari Sulawesi Selatan, yang bersama-sama orang Wajo membangun pemukiman di sepanjang sungai Mahakam. Saat itu tempat tinggal mereka masih berupa rumah rakit yang harus berdiri “Sama Rendah”. Lama kelamaan “Sama Rendah” ini menjadi Samarinda.

   
2. SALATIGA




Salah satu legenda menceritakan bahwa asal usul kota “Salatiga” diinspirasi oleh 3 orang perampok yang mencoba merampok Sunan Kalijaga yang tengah berada dalam perjalanan. Versi lain menyebutkan kota ini dinamakan Salatiga karena ada tiga orang yang telah berbuat salah yaitu Adipati Pandanarang, Nyai Pandanarang, dan perampok.
   

3. PONTIANAK



Kata “Pontianak” adalah Bahasa Melayu untuk Kuntilanak. Disebut demikian karena menurut mitos, sebuah rombongan yang dipimpin oleh Syarif Abdurrahman sering diganggu oleh hantu kuntilanak ketika menyusuri Sungai Kapuas  Bahkan Syarif terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu kuntilanak tersebut.

  
4. BANYUWANGI



Konon, dahulu kala wilayah ujung timur Pulau Jawa ini dipimpin oleh seorang raja yang bernama Prabu Sulahkromo. Ia tergila-gila pada Sri Tanjung, istri patihnya sendiri, yang bernama Patih Sidopekso. Karena Sri Tanjung tetap menolak cintanya, ia memfitnah Sri Tanjung dan mengatakan pada Sidopekso kalau dirinya telah berbuat serong. Sidopekso murka lalu membunuh istrinya sendiri, lalu membuang mayatnya ke sungai. Tak lama kemudian, dari sungai keluar wangi harum. Banyu=air, wangi=harum. Sejak saat itulah daerah itu disebut sebagai Banyuwangi.

  
5. MALANG



Ada legenda mengatakan Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Saat itu, Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.


6. BALIKPAPAN



Legenda menyebut pada tahun 1739, Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai. Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama “Jenebora”. Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai “Baliklah – papan itu” atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan). Ini versi yang dimuat di balikpapan.go.id.

  
6. BANDUNG



Legenda menyebutkan nama “Bandung” berasal dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari sungai Citarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolot.


7. PURWOKERTO:



Ketika terjadi pemberontakan Cina yang sering discbut geger Pacinan, banyak pembesar Kraton Kartasura lari meninggalkan kraton. Sebagian lari ke arah timur. Sebagian lagi lari ke arah barat, mencari keselamatan masing-masing. Untuk mencari tempat yang aman, para pengungsi sebagian lari terus ke arah barat. Sekitar dua puluh lima orang telah sampai di daerah Banyumas. Keadaannya waktu itu masih hutan rimba. Merasa sudah sampai daerah yang dianggap aman mereka mulai membabat hutan. Tempat itu dijadikan pekarangan dan ladang serta perkebunan. Di antara mereka yang dianggap mempunyai ngelmu bernama Kyai Kartisara. Kyai Kartisara sangat disegani dan dihormati orang-orang di tempat itu. Karena itu dia dianggap sebagai "sesepuh"nya. Lama-kelamaan daerah pinggiran gunung Slamet bagian selatan yang tadinya hutan itu menjadi suatu desa yang aman. Namun desa itu belum mempunyai nama. Karena itu Kyai Kartisara mengusulkan agar desa itu diberi nama Purwakerta. Purwa artinya awal mula; Kerta artinya aman atau damai. Jadi Purwakerta artinya awal mula yang damai
.




Sumber : kaskus


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: 7 Kisah Nama Kota di Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Unknown