Spontaneous
Human Combustions yang berarti Pembakaran tubuh manusia secara spontan adalah
fenomena ketika seorang manusia terbakar menjadi abu tanpa sebab yang diketahui
secara pasti.
SHC ini
sangat membingungkan para ahli biologi dan ilmuwan terkait ditemukannya kasus
yang masih belum diketahui dengan jelas penyebabnya. Dimulai dari Penemuan
tubuh manusia yang terbakar hingga teori - teori yang berusaha menjelaskan
penyebab terjadinya SHC. Namun ada baiknya bagi kita untuk mengenal SHC ini
lebih dalam (karena di Kaskus sendiri ane belum menemukan hal seperti ini
maupun hal yang terkait dengan SHC). Peristiwa Ini dianggap sebagai salah satu
misteri terbesar yang masih belum terjawab, bahkan setelah 350 tahun sejak
kasus pertama dilaporkan .
Sejarah
SHC
Fenomena
SHC pertama kali diketahui secara luas oleh publik dari seorang ahli anatomi
Denmark bernama Thomas Bartholin. Pada tahun 1663, ia menceritakan bagaimana
seorang wanita di Paris ditemukan telah menjadi abu dan asap di atas tempat
tidurnya. Anehnya, matras jerami tempat ia berbaring sama sekali tidak gosong.
Dalam hal
ini manusia yang mengalami SHC dapat berakibat fatal dan membahayakan nyawa
manusia tersebut. Dalam beberapa kasus misteri SHC ini terjadi begitu cepat,
hingga dalam beberapa kejadian tidak ada saksi yang menyaksikan proses dari SHC
ini.
Pada tahun
1673, fenomena ini mulai mendapat perhatian cukup besar ketika seorang Perancis
bernama Jonas Dupont mempublikasikan kasus-kasus SHC yang berhasil
dikumpulkannya dalam sebuah buku yang berjudul "De Incendiis Corporis
Humani Spontaneis".
Sejak
cerita Thomas Bartholin pertama kali terdengar hingga kini, paling tidak
terdapat 200 laporan mengenai peristiwa misterius ini.
Pola
Korban SHC
Dari 200
laporan yang masuk, terdapat pola yang hampir sama ditemukan pada semua tubuh
korban atau lokasi kejadian.
Tubuh
korban umumnya telah terbakar habis dan hampir seluruhnya menjadi abu. Ini
menunjukkan api yang membakar lebih panas dibanding api biasa. Biasanya yang
tersisa dari korban hanyalah potongan tangan atau kaki. Pada sebagian kasus,
perut korban masih tersisa sedikit, sedangkan tulang sepenuhnya menjadi abu.
Dalam
peristiwa ini, benda-benda di sekitar korban tidak pernah terbakar. Dalam
beberapa kasus, bahkan seprai tempat korban tidur tidak terbakar sama sekali.
Di lokasi
kejadian, umumnya juga ditemukan substansi seperti lemak menyelimuti
langit-langit dan dinding. Biasanya lapisan lemak ini mencapai hingga satu
meter di atas lantai. Objek-objek yang berada dalam area satu meter ini
menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat panas, seperti cermin yang retak atau
lilin yang meleleh.
Umumnya
peristiwa ini terjadi ketika korban sedang berada di dalam rumahnya sendiri dan
petugas koroner yang tiba di lokasi biasanya mencium bau asap dan bau manis di
ruangan tempat insiden tersebut terjadi.
Kasus
- Kasus SHC
Korban
yang Meninggal
Nicole Millet:
Sekitar
bulan Februari tahun 1725, Nicole Millet, seorang bangsawan yang tinggal di
Rheims (Francis) sedang duduk di sebuah kursi kayu di ruang keluarga seorang
diri.
Beberapa
jam kemudian, Lion d’Or, sang suami masuk ke dalam ruang keluarga yang sama
dalam keadaan marah sambil mencari istrinya. Tetapi, di ruangan itu ia tidak
mendapati istrinya. Melainkan tumpukan abu di atas kursi kayu!
Keesokan
harinya, sang suami di bawa ke pengadilan, dengan tuduhan telah membakar
istrinya. Namun beberapa saat kemudian ia kembali di bebaskan karena tuduhan
yang disangkakan kepadanya tidak cukup kuat. Lagi pula jika Nicole Millet yang
sedang duduk di atas kursi kayu benar-benar dibakar, lalu mengapa kursi kayunya
tidak ikut terbakar?.
Grace Pett:
Pada
tanggal 9 April 1744. Di sebuah kota kecil bernama Ipsith (Inggris Raya)
seorang wanita tua berusia 60 tahun bernama Grace Pett sedang bermain bersama
anaknya. Secara tiba-tiba tubuhya terbakar di depan anaknya. Anaknya kemudian
mengatakan “Mama secara tiba-tiba terbakar seperti segelondong kayu yang
disulut api!
Namun
anehnya, pakaian yang dikenakannya tidak ikut hangus terbakar.
Anna Martin:
Pada
tanggal 18 Mei 1857 di Philadelphia bagian barat, AS.
Seorang
wanita berusia 68 tahun bernama Anna Martin ditemukan oleh anaknya yang bernama
Samuel, dalam keadaan tubuh bagian pinggang ke atas terbakar, di dalam
kamarnya. Samuel yang kebetulan bekerja sebagai pemadam kebakaran memperkirakan
bahwa suhu yang menyebabkan ibunya terbakar mencapai 2000 derajat Fahrenheit.
Namun aneh, suhu dalam kamar sangat dingin! Sebuah koran yang terletak sekitar
30 cm dari tubuh korban bahkan sama sekali tak terbakar!.
Annie Webb:
Pada
tanggal 2 Februari 1980, seorang wanita muda bernama Annie Webb ditemukan dalam
keadaan tidak bernyawa di dalam kamar tidur rumahnya. Ahli forensik yang
melakukan penyelidikan binggung melihat keadaan mayat. Kondisi tubuh mayat
bagian atas telah menjadi abu, sedangkan tubuh bagian bawah dalam keadaan
hangus terbakar.
Anehnya
lagi, mayat Annie Webb berada di atas tempat tidur. Sementara keadaan tempat
tidurnya tidak menunjukkan bekas terbakar sama sekali.
Mary Reeser:
Inilah
kasus yang paling fenomenal yang pernah terjadi. Fenomena SHC paling terkenal
yang tercatat dalam sejarah menimpa seorang wanita tua berusia 67 tahun,
bernama Marry Hardy Reeser, yang tinggal seorang diri di sebuah apartemen di
St. Petersburg, Florida, AS. Pada tanggal 2 Juli 1951, sekitar pukul 8pagi,
seorang tukang pos bernama Pansy mengantarkan telegram kepada seluruh penghuni
apatemen. Saat Pansy tiba di kamar Mary, ia mencium bau hangus, dan mencoba
menggedor pintu, karena takut terjadi kebakaran saat pemilik kamar tidur.
Pansy juga
mencoba untuk membuka pintu dengan memutar gagangnya. Namun gagang pintu pun
terasa sangat panas. Ia segera menghubungi polisi, lalu mendobrak pintu
apartemen. Di dalam apartemen, ia merasakan hawa panas masih menyengat, dan
memutuskan untuk tetap berada di luar sambil menunggu kedatangan polisi.
Beberapa
saat kemudian, para polisi dan ahli forensik yang tiba di apartemen menemukan
setumpuk abu seberat 10 pon di atas kursi goyang. Juga sebuah tulang tengkorak
yang terbakar, dan telah mengecil menjadi seukuran bola Baseball. Selain itu
juga ada sepasang kaki yang masih utuh. Para polisi awalnya menduga, bahwa Mary
tertidur dengan sebatang rokok yang masih dalam keadaan menyala di tangannya.
Namun yang
mengherankan, kursi goyang kayu yang berada di sekitar abu tidak ikut terbakar!
Dan alarm asap yang terdapat di langit-langit ruangan juga tidak menyala.
Padahal, ahli forensik memperkirakan, panas api yang membakar tubuh Mary
mencapai 3000oC! Kasus itu pun kemudian membuat gempar seluruh Amerika Serikat,
dan terus-menerus menjadi berita utama selama beberapa waktu.
“Saya
merasa sulit percaya hal ini. Tubuh manusia yang terbakar dengan suhu tinggi,
bisa menyisakan kaki yang mulus tak terbakar sedikitpun. Apa sebenarnya yang
terjadi pada malam 1 Juli 1951 itu? Ini sungguh suatu misteri. Seharusnya
seluruh ruangan ini hangus terbakar. Ini adalah hal paling luar biasa yang
pernah saya lihat. Rambutnya pendek dengan wajah seperti orang ketakutan amat
sangat. Saya merasa seperti tinggal di abad pertengahan, di mana orang banyak
bicara tentang sihir dan black magic,” ungkap Profesor Krogman dari University
of Pennsylvania’s School of Medicine . Ia mengaku tak mampu menjelaskan misteri
ini.
Dr. J. Irving Bentley:
Pada 5
Desember 1966, seorang kakek berusia 92 tahun bernama Dr. J Irving Bentley juga
dari Pennsylvania ditemukan telah tewas terbakar.
Tubuh Dr
Bentley habis terbakar di kamar mandinya dengan hanya menyisakan sepasang
kakinya.
Korban
yang selamat
Kasus Jack Angel:
Jack Angel,
seorang sales pakaian di kota Savannah (AS) mengalami fenomena SHC. Namun
untungnya, ia masih tetap hidup hingga sekarang! Suatu saat, sepuang dari
bekerja ia masuk kesebuah kamar hotel, dan segera tertidur pulas karena
kelelahan. Ia baru terbangun 4 hari kemudian, dengan luka bekar di seluruh
tubuhnya! Anehnya, ia sama sekali tidak merasakan sakit pada bagian luka
bakarnya. Dan lagi tidak ada barang yang terbakar di sekitar tempat tidurnya.
Merasa
segala sesuatunya baik-baik saja, jack menjalani seperti biasa! Tetapi saat
berjalan di lobi hotel, tiba-tiba ia merasa pusing dan langsung jatuh pingsan!
Beberapa saat berikutnya, ia terbangun di sebuah rumah sakit. Tetapi di antara
para dokter yang memeriksanya, tak satupun yang dapat memastikan asal luka
bakarnya. Namun beberapa jaringan otot di lapisan dalam telah habis terbakar,
sehingga lengannya terpaksa diamputasi. Para polisi yang memeriksa apartemen,
tak menemukan satupun sumber api di dalamnya.
Para
saksi dari Kasus - Kasus SHC
Bayangkan,
betapa mengerikannya ketika kita melihat seseorang yang kita kenal terbakar di
depan mata kita. Ini pula yang terjadi pada beberapa peristiwa SHC di masa
lalu.
Pada tahun
1938, seorang wanita berusia 22 tahun bernama Phyllis Newcombe baru saja
selesai berdansa dan bersiap meninggalkan Shire Hall di Chelmsford, Inggris.
Sementara ia berjalan menuruni tangga, tiba-tiba ia melihat pakaiannya terbakar
tanpa sebab. Ia segera berlari masuk ke ballroom sambil berteriak meminta
tolong. Sesaat kemudian ia jatuh tidak sadarkan diri. Beberapa orang yang panik
segera bahu membahu memadamkan api yang menjilati Ms Newcombe. Namun sayang,
nyawanya tidak tertolong lagi. Petugas koroner yang menyelidiki kasus ini tidak
menemukan indikasi adanya rokok atau sumber api lain yang dapat memicu
timbulnya api.
Pada tahun
1982, seorang wanita cacat bernama Jean Lucille Saffin sedang duduk dengan
ayahnya yang berusia 82 tahun di Edmonton, London. Menurut cerita ayahnya,
tiba-tiba lidah api muncul begitu saja dan menjilat tubuh anaknya. Ia melihat
tubuh bagian atas Jean mulai terbakar. Ia dan menantunya berhasil memadamkan
api, namun nyawa Jean tidak tertolong.
Lain lagi
kisah yang satu ini. Pada September 1985, seorang perempuan muda bernama Debbie
Clark sedang berjalan kaki pulang ke rumahnya ketika tiba-tiba ia melihat lidah
api berwarna biru yang sesekali terlihat muncul di tubuhnya. Debbie yang tidak
menyadari situasi berbahaya ini segera memberitahu ibunya yang panik yang
segera memadamkannya dengan air.
Hal yang
serupa juga pernah terjadi pada tahun 1980 ketika Susan Motteshead yang sedang
berada di dapurnya melihat dirinya tiba-tiba diselubungi oleh api.
Anehnya,
menurut para saksi yang selamat, mereka tidak merasakan adanya rasa panas atau
sakit. Kesaksian ini menambah kadar misteri fenomena ini. Apakah ini berarti
para korban tewas tanpa merasakan rasa sakit ?
Teori
- teori dan dugaan kasus SHC
Ada banyak
teori yang berusaha menjelaskan penyebab peristiwa aneh ini. Teori-teori ini
pada awalnya diajukan dengan melihat pola yang ada pada para korban.
Memang,
dari 200 laporan SHC yang masuk, tidak semua, tapi pada umumnya korban SHC
memiliki beberapa kesamaan :
Mereka
umumnya adalah para manula.
Memiliki
cacat atau keterbatasan gerak tubuh. Wanita yang ditemukan di Brevard County,
Florida, yang saya ceritakan di paragraf pertama juga memiliki kesulitan gerak
walaupun ia bisa berjalan.
Perokok dan
peminum
Orang-orang
yang kesepian atau hidup sendiri untuk waktu yang lama.
Jadi dengan
melihat pola-pola ini, beberapa peneliti mencoba untuk memberikan penjelasan
ilmiah mengenai penyebab fenomena ini.
Teori-teori tersebut adalah :
Alkohol
Kebanyakan
korban SHC adalah alkoholik. Ada beberapa klaim yang mengatakan bahwa seorang
peminum alkohol dapat mencapai level dimana alkohol di dalam darahnya dapat
membuatnya terbakar. Namun teori ini dianggap tidak berdasar karena ethanol
hanya dapat terbakar apabila konsentrasinya lebih besar dari 23%.
Teori ini
menjadi tidak masuk akal karena jika manusia memiliki konsentrasi 1% saja di
dalam darahnya, maka bisa dipastikan orang itu akan mengalami kematian.
Wick Effect atau efek sumbu
Teori ini
menyebutkan bahwa tubuh manusia ketika tersentuh dengan api rokok dapat
menyebabkan timbulnya api yang membakar tubuh. Menurut para peneliti juga,
lemak di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai substansi pembakar. Sedangkan
pakaian atau rambut korban berfungsi sebagai sumbu. Sementara lemak tubuh
mencair karena panas, ia membasahi pakaian dan membuat "sumbu"
terbakar secara perlahan-lahan. Ini sebabnya mengapa tubuh mereka terbakar
sedangkan benda-benda sekitarnya tidak.
Ketika
teori ini diajukan, orang-orang bertanya, bagaimana menjelaskan potongan kaki
atau tangan yang tersisa dari tubuh korban ? Jawabannya adalah level temperatur
pada tubuh korban, Masih menurut para peneliti, ketika dalam posisi duduk,
tubuh bagian atas korban menjadi lebih panas dibanding kakinya. Analoginya
adalah seperti ketika kita menyalakan korek api. Api akan membakar kepala dan
perlahan-lahan turun ke bawah. Tapi biasanya api akan mati sebelum membakar
habis seluruh batang korek sehingga menyisakan sedikit batang korek bagian
bawah.
Teori ini
cukup masuk akal, namun permasalahannya adalah kapan tubuh manusia dapat
menciptakan wick effect ini ?
Pertanyaan ini tidak
dapat dijawab hingga hari ini.
Listrik Statis
Teori lain
mengatakan bahwa mungkin jenis pakaian korban telah memicu timbulnya listrik statis.
Seseorang yang berjalan di atas karpet dapat menciptakan aliran listrik dan
voltase yang cukup untuk menciptakan percikan-percikan api.
Namun teori
ini juga dibantah, karena walaupun voltase listrik yang dihasilkan cukup
tinggi, energi yang tersimpan sangat rendah, biasanya kurang dari 1 joule. Ini
tidak cukup untuk menciptakan api.
Psikosomatik
Sebagian
korban yang ditemukan meninggal adalah mereka yang hidup sendiri atau kesepian.
Jadi menurut sebagian peneliti, proses psikosomatik yang terjadi mungkin telah
menimbulkan reaksi berantai dengan memproses nitrogen di dalam tubuh mereka dan
menimbulkan reaksi berantai ledakan mitokondria. Teori ini juga dianggap
terlalu mengada-ngada.
Gas dan listrik di dalam tubuh
manusia
Dari antara
semua teori yang diajukan, mungkin ini adalah teori yang paling masuk akal.
Kita tahu bahwa tubuh manusia mengandung listrik dan di dalam tubuh manusia
juga terdapat gas yang dapat menyalakan api. Contohnya adalah gas metana di
dalam usus. Teori ini mengatakan SHC dapat terjadi ketika gas metan ini
bercampur dengan listrik di dalam tubuh.
Sekali
lagi, teori yang masuk akal. Namun pertanyaannya adalah, kapan listrik dan
metan di dalam tubuh dapat menciptakan api. Pertanyaan ini lagi-lagi belum
terjawab.
Hangus karena tertidur
Dan
sekarang, inilah teori yang paling sederhana. Menurut sebagian orang, penyebab
terbakarnya tubuh korban dapat disimpulkan dari ciri-ciri korban seperti yang
sudah saya singgung di atas. Para korban yang ditemukan umumnya sedang merokok
atau mabuk dan sendirian. Korban juga pada umumnya berusia lanjut atau memiliki
kendala pada tubuh seperti cacat.
Jadi ketika
mereka tertidur, rokok yang dipegang oleh mereka jatuh, membakar karpet dan
akhirnya menjalar ke tubuhnya. Karena mereka memiliki kendala gerak pada
tubuhnya, maka mereka tidak mampu menyelematkan diri hingga tewas di tempat.
Sederhana sekali kan ?
Tapi teori
ini dianggap mengabaikan fakta bahwa di tempat penemuan mayat korban,
benda-benda sekitar bahkan tempat tidur atau kursi tidak ditemukan hangus sama
sekali. Ini menunjukkan bahwa sumber api sepertinya berasal dari dalam tubuh
korban, bukan dari luar.
Kejahatan Terencana
Dan
akhirnya, inilah teori yang paling sederhana diantara yang paling sederhana.
Teori ini mungkin diajukan oleh peneliti yang malas berpikir. Menurut mereka,
kematian korban adalah akibat kejahatan. Tubuh mereka yang hangus adalah usaha
dari sang penjahat untuk menghilangkan jejak. So Lame....teori ini mengabaikan
begitu banyak fakta sehingga tidak pernah dilirik oleh para peneliti yang
kredibel.
Sumber : kaskus
0 komentar:
Posting Komentar