1. Jomblo berkelas itu dia yang
sebenarnya bisa punya pacar, tetapi memilih untuk sendiri
Karena
sendiri bukanlah masalah
Ada
beberapa orang yang sempat mendekatinya, tapi dia tidak menerimanya begitu
saja. Terkadang, ada hal-hal yang sulit dijelaskan secara gamblang mengapa ia
masih memilih untuk sendiri.
2. Jomblo berkelas itu memiliki visi
dan misi dalam hidupnya
Jomblo
berkelas memiliki visi dan misi pribadi yang ingin segera ia capai sebelum
mendapatkan pasangan nanti. Mimpi dan cita-cita menjadi prioritas utama dalam
hidupnya, sehingga pacaran menjadi nomor ke sekian. Membahagiakan orang tua
misalnya, menjadikan visi seorang jomblo berkelas sebelum mereka membahagiakan
pasangannya nanti.
3. Jomblo berkelas itu tidak cengeng
Hanya
karena mengerjakan segalanya sendiri, bukan berarti harus memelas diri. Seorang
jomblo berkelas bisa mandiri meski belum ada yang mendampingi. Mereka cukup
percaya pada dirinya dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari.
4. Jomblo berkelas itu bersedia
membuka lingkup pergaulan seluas-luasnya
Pertemanan
yang dijalani oleh seorang jomblo berkelas itu luas. Ia bersedia berteman
dengan siapa saja dari kalangan mana saja. Mereka tidak mau menjadikan hubungan
pertemanan menjadi rusak hanya karena masalah pacaran yang sepele. Mereka
percaya bahwa lingkungan pertemanan yang luas bisa membawa mereka kepada jodoh
yang pas nantinya. Mereka bisa memilki referensi jenis-jenis karakter orang
dari teman-teman mereka sendiri.
5. Jomblo berkelas itu memiliki
idealismenya sendiri
Bukannya
sombong sok-sokan menjadi orang yang pemilih. Seorang jomblo berkelas tidak mau
menyia-nyiakan hidupnya untuk sesuatu yang menurutnya kurang penting. Ia harus
benar-benar meyakinkan dirinya sendiri untuk bisa menjalin hubungan serius
dengan orang lain. Idealismenya adalah “Daripada gonta-ganti pasangan, lebih
baik temukan satu yang tepat untuk dibawa ke pelaminan nanti”.
6. Jomblo berkelas itu sebenarnya
juga ingin ada yang mendampingi, namun ia menahan diri untuk memantaskan diri
Berkaca
diri lalu berusaha memantaskan diri
Bukan
berarti jika telah menjadi manusia mandiri ia benar-benar tidak mau menjalani
sebuah hubungan. Bisa jadi, jauh di lubuk hatinya yang terdalam ada keinginan
terpendam untuk didampingi. Namun, seorang jomblo berkelas masih menahan diri
untuk memantaskan diri bagi pasangan impiannya nanti. Ia memiliki idealisme
mencari pasangan yang sesuai dengan keinginannya sehingga ia berusaha
memperbaiki diri terlebih dahulu. Ini bukan berarti ia mencari yang sempurna lho.
Karena sesungguhnya mencari pasangan yang sempurna adalah sebuah kenaifan. Ia
hanya memiliki target tersendiri untuk berpasangan nanti.
Sumber : Kaskus
0 komentar:
Posting Komentar