Mengapa
Pelajar Drop Out Bisa Sukses Dalam Hdupnya ?
Kita tentu
sudah tidak asing lagi dengan para miliarder drop out diatas, Bill Gates, Steve
Jobs, dan Mark Zuckerberg ketiganya merupakan pengusaha sukses yang sama-sama
drop out (DO) dari kampus mereka, namun bukan berarti kita harus DO untuk
sukses seperti mereka, yang perlu kita pelajari adalah bagaimana mereka bisa
sukses tanpa gelar/ijazah dan apa yang mereka lakukan setelah DO dari kampus
mereka masing-masing.
Pertama-tama
sekolah itu penting. Jangan karena setelah Anda membaca artikel ini malah jadinya
Anda tidak sekolah, karena disini kita akan membahas beberapa hal yang salah
didalam sekolah dan belajar dari mereka yang dapat sukses walaupun mereka tidak
lulus atau memiliki nilai biasa-biasa saja disekolah.
Ada 3 hal
yang salah dalam sekolah dan perlu kita pahami dengan baik. Tentu 3 hal berikut
tidak mewakili semuanya tetapi mari kita pelajari satu-persatu.
1.
Sukses di sekolah/kuliah tidak ada hubungannya dengan kesuksesan dalam hidup
Mayoritas
dari kita (hanya asumsi) sekolah dengan tujuan “uang”, yang artinya
sekolah/kuliah lalu lulus mendapat gelar dan mencari pekerjaan yang lebih baik
dengan bayaran yang lebih mahal. Sekolah/kuliah hanya memastikan Anda mendapat
“gelar” dan “peluang pekerjaan” yang lebih baik. Artinya jika Anda sekolah/kuliah
dengan nilai sebaik apapun tidak menjamin Anda mendapatkan pekerjaan/gaji yang
lebih baik dari mereka yang biasa-biasa saja, tentu dengan nilai/IPK yang lebih
tinggi mempermudah Anda untuk mencari pekerjaan atau lolos seleksi job
interview, tapi peran sekolah hanya sejauh itu dalam karir Anda, sisanya
tergantung Anda bagaimana Anda menjalankan pekerjaan dan meningkatkan value
Anda sebagai karyawan. Intinya sekolah hanya menjamin Anda mendapatkan “peluang
pekerjaan” yang lebih baik (job security), saya bilang “peluang” karena pada
kenyataannya tidak semua sarjana bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan
ijazah mereka.
Di
Indonesia jumlah sarjana dari tahun ke tahun terus meningkat, sedangkan kita
tahu entrepreneur di Indonesia masih sangat minim. Dengan lapangan pekerjaan
yang seadanya dan pertumbuhan sarjana tiap tahunnya, dapat dipastikan akan
banyak sekali pengangguran S1 dan lebih banyak lagi pengangguran SMA nantinya.
Perusahaan dapat mencari sarjana S1 dengan mudah sedangkan mereka yang sarjana
memiliki pilihan yang seadanya. Nantinya mungkin ijazah S1 akan dianggap
seperti ijazah SMA, apa arti ijazah S1 jika semua orang punya ijazah S1..?
Kompetisi
yang ada juga akan membuat kita semakin sulit untuk sukses karena basicnya kita
bersaing dengan “semua orang yang sekolah/kuliah” dan sudah ada jutaan orang
yang memiliki ilmu yang sama, jadi berpikirlah bagaimana untuk meningkatkan
skill/value Anda atau menjadi unik dari yang lainnya.
2.
Sekolah adalah pembunuh kreativitas
Untuk
sukses dalam hidup Anda membutuhkan passion/hasrat dalam bekerja, bukan sesuatu
yang dipaksakan hanya karena “semua orang melakukannya”. Tentu Anda masih ingat
saat sekolah kita mempelajari belasan mata pelajaran yang pada akhirnya
menyusut menjadi beberapa subjek saat kita kuliah. Yang menjadi pertanyaan
adalah apakah passion atau bakat Anda ada disana? Bagaimana jika bakat Anda
adalah bermain basket, atau menjadi atlit gaming, atau membuat video-video lucu
di youtube, atau membuat komentar tentang video game di youtube? Itu semua
tidak ada disekolah, Dan pada akhirnya orang-orang menua tanpa memiliki passion
terhadap apapun. Mayoritas dari kita masih meremehkan bidang seni/kreatif dan
menganggap akan sulit menghasilkan uang dari bidang tersebut. Pada kenyataannya
memang tidak semua orang bisa sukses dibidang seni, begitu pula sebaliknya
tidak semua orang bisa sukses dibidang akademik/sekolah. Are you an academic or
an artist? Or something else..?
3. Sekolah (mayoritas) tidak melatih
kemampuan berpikir tetapi kemampuan menghafal
Kebanyakan
sekolah (mungkin saya salah) tidaklah melatih kemampuan berpikir tetapi
kemampuan kita menghafal. Contoh:
Biologi =
Menghafal nama latin dan organ tubuh manusia
Fisika =
Menghafal teori hukum alam dan rumus-rumus ilmuwan
Matematika
= Menghafal rumus-rumus kalkulus dan perhitungan dimensi lainnya
Geografi =
Menghafalkan fakta tentang bumi
Sejarah = …
(sudah jelas)
Mungkin
contoh diatas tidak sepenuhnya benar, ada beberapa kasus yang membutuhkan
kemampuan berpikir seperti pemecahan soal kasus matematika dan fisika
(menggunakan logika), namun hampir sebagian besar apa yang dipelajari di
sekolah/kuliah adalah hafalan. Hanya sedikit mata pelajaran yang betul-betul mengajarkan
kita tentang berpikir. Beberapa bidang yang “menurut saya” betul-betul melatih
kemampuan berpikir logika/nalar yaitu:
Coding/Programming
Teknik/Engineering
Komunikasi/Language
Art/Design
Sekarang
mari kita belajar mengapa mereka yang biasa-biasa saja disekolah bahkan DO
dapat sukses dalam hidupnya. Tentu tidak semua orang yang biasa-biasa saja/DO
itu sukses, begitu pula mereka yang sukses disekolah tidak semuanya
berhasil/gagal dalam hidupnya, yang kita perlu pelajari adalah bagaimana bisa
orang-orang tersebut sukses walaupun tidak memiliki ijazah atau prestasi apapun
disekolah.
Untuk
menjadi sukses seperti Bill Gates/Mark Zuckerberg kita perlu mempelajari
prosesnya (bukan DO-nya), ada satu pola yang sama dari mereka-mereka yang
sukses tanpa memiliki ijazah atau prestasi apapun disekolah yaitu mereka
membangun aset sedini mungkin dan menciptakan sesuatu dari aset tersebut.
Membangun aset:
Aset yang
dimaksud bukanlah uang/properti/ijazah/pekerjaan melainkan skill, passion, dan
investasi diri lainnya. Bill Gates/Mark Zuckerberg bukanlah programmer terbaik
di dunia, mereka drop out dari Harvard bukan karena mereka bodoh, tetapi mereka
menemukan bidang yang mereka kuasai namun tidak diajarkan disekolah. Mereka
menganggap kemampuan/skill mereka sendiri sebagai investasi. Apapun yang mereka
pelajari harus berguna untuk kehidupan mereka dan apapun yang mereka lakukan
harus memberikan hasil yang lebih baik.
Pendidikan
formal mungkin bisa meningkatkan rasa aman kita, tetapi cepat atau lambat Anda
akan merasa itu semua tidak relevan, skill/kemampuan tetaplah investasi
terbaik. Dalam hidup orang tidak akan menanyakan berapa nilai/IPK Anda tetapi
apa yang dapat Anda berikan untuk mereka. Value apakah yang dapat Anda berikan
untuk orang lain?
Menciptakan sesuatu:
Bill Gates
membangun Microsoft, Steve Jobs membangun Apple, Mark Zuckerberg menciptakan
Facebook, begitu pula dengan pengusaha-pengusaha drop out lainnya. Dengan
menciptakan sesuatu mereka juga meningkatkan aset yang sudah mereka bangun
sejak awal. Semua aset yang mereka punya memiliki efek snowball (efek bola
salju), ibarat bola salju yang terus bergulir semakin lama akan semakin besar,
kebanyakan orang membuat kesalahan dengan menukar waktu yang mereka punya
dengan uang (karyawan), yang artinya mereka terjebak selamanya dalam pemikiran
menghabiskan waktu untuk mendapatkan uang, tetapi jika Anda menginvestasikan
waktu Anda untuk skill/kemampuan/passion dan menciptakan sesuatu/value dari
sana maka apa yang Anda ciptakan dapat menghasilkan uang bahkan disaat Anda
tidur.
Sebagai
contoh apakah ada yang mau membayar Mark Zuckerberg/Bill Gates milyaran dollar
sebagai karyawan atau programmer freelance..?
Mereka
memulai sedini mungkin, membangun aset saat mereka muda dan menciptakan sesuatu
dari aset-aset yang sudah mereka bangun. Mereka tahu bahwa memulai adalah
satu-satunya cara supaya mereka tahu rasanya, mereka tidak perlu izin dari orang
lain untuk menciptakan sesuatu, dan dengan menciptakan bola salju (snowball)
mereka sendiri maka semua aset yang mereka miliki akan semakin besar seiring
berjalannya waktu.
Itulah
mengapa mereka yang biasa-biasa saja disekolah bahkan drop out dapat sukses
luar biasa dalam hidupnya, yang perlu kita pelajari adalah membangun aset
sedini mungkin (skill/passion) dan menciptakan sesuatu (build snowball) yang
dapat berguna untuk orang lain. Tentunya semua itu tidak semudah kata-kata
dalam artikel ini, Anda perlu waktu, modal, koneksi, kerja keras, dan
sebagainya.
Kesuksesan
bukan tentang nilai/IPK yang kita punya melainkan karakter, pengalaman,
kemampuan dan ketekunan yang kita miliki. Kita dapat belajar banyak dari mereka
yang sukses walaupun tidak berprestasi selama sekolah, yang harus kita pelajari
adalah prosesnya, apa yang membuat mereka bisa seperti sekarang, apa yang
mereka lakukan dan bagaimana mereka menghadapi kehidupan diluar sekolah.
Beberapa contoh yang sangat bagus untuk kita pelajari seperti:
Bill Gates
– founder Microsoft
Steve Jobs
– founder Apple
Mark
Zuckerberg – founder Facebook
Richard
Branson – founder Virgin Group
David Karp
– founder Tumblr
Michael
Dell – founder Dell
Versi
lokal:
Bob Sadino
– pengusaha sukses yang terkenal dengan gaya celana pendeknya
Arief
Widhiyasa – CEO Agate Studio
Jangan
sampai terinspirasi dengan drop outnya, tetapi proses yang mereka jalani diluar
kehidupan sekolah. Kehidupan adalah pendidikan terbaik, bukan tentang sekolah
atau nilai atau DO, tetapi kerja keras, passion, komitmen, pengorbanan, pantang
menyerah untuk terus belajar dan berusaha.
Sumber : Kaskus
Maaf kak mau titip info Kisah Pengusaha Sukses Tanpa Gelar Sarjana
BalasHapus