Banyak
orang gagal menurunkan berat badan atau mendapatkan bentuk tubuh ideal meskipun
mereka sudah mematuhi pola diet sehat. Kenapa bisa begitu? Menurut penelitian,
banyak orang yang telah mengikuti informasi diet yang salah. Oleh karena itu,
Anda perlu tahu mitos-mitos tentang diet yang justru menggagalkan program diet
Anda...
1.
Rendah Lemak = Rendah Kalori
Hanya
karena produk makanan/minuman bertuliskan label rendah lemak atau bebas lemak,
bukan berarti juga rendah kalori. Lemak dalam makanan low-fat biasanya diganti
dengan nutrisi yang mengandung kalori seperti protein, zat tepung dan gula.
Tetap perhatikan jumlah kalori dalam makanan dan olahraga teratur bila Anda
ingin menurunkan bobot tubuh.
2.
Makan Larut Malam Bikin Cepat Gemuk
Makan di
malam hari, terutama makanan berat di atas pukul 7 memang tidak dianjurkan.
Tapi bukan karena akan semakin menaikkan bobot tubuh, melainkan mengganggu
sistem pencernaan. "Berat badan Anda akan naik jika asupan energi lebih
besar daripada energi yang digunakan," ujar Sara Stanner, nutrisionis dan
anggota British Nutrition Foundation seperti dilansir My Health News Daily.
3.
Minuman Energi Lebih Sehat Dibandingkan Soda
Minuman
energi mungkin mengandung banyak vitamin dan mineral. Tapi tetap saja punya
kandungan gula dan kalori tinggi. Jika sudah menjalani diet sehat, tidak perlu
lagi mengonsumsi minuman energi. Minuman terbaik untuk mengganti cairan setelah
berolahraga adalah air putih. Atau bila Anda sangat membutuhkan cairan
elektrolit, konsumsilah air kelapa hijau murni.
4.
Anda Bebas Makan Apa Saja Asal Tetap Olahraga
Hanya
karena sudah berolahraga di treadmill selama dua jam, bukan berarti Anda bisa
bebas melahap apapun yang Anda mau. Tetap perhatikan asupan makanan Anda.
Jangan berlebihan, juga jangan kekurangan. "Asupan energi harus sesuai
dengan energi yang dikeluarkan bila Anda tidak ingin berat badan
bertambah,"
5.
Sarapan Porsi Besar Bantu Redam Nafsu Makan
Sarapan
dengan makanan yang lebih ringan seperti roti gandum, omelet atau sereal justru
lebih baik. Sebanyak apapun porsi yang dimakan saat sarapan, tubuh akan kembali
merasa lapar di siang hari. Akibatnya, kita akan tetap makan dengan porsi biasa
saat makan siang dan menyisakan energi tak berguna yang diasup ke tubuh saat
sarapan tadi pagi.
6.
Jangan Makan Daging Merah Saat Diet
Dalam
jumlah konsumsi yang benar, daging merah seperti sapi atau kambing sebenarnya
merupakan sumber protein dan zat besi yang baik. Namun ada yang harus Anda
perhatikan saat mengonsumsinya. Pilih bagian daging seperti sirloin atau daerah
dekat tulang rusuk yang diiris tipis, dan singkirkan lemak-lemaknya.
7.
Tubuh Gemuk adalah Keturunan dan Tak Bisa Diubah
Manusia
memang mewariskan gen atau bentuk tubuh dari orang tuanya. Tapi bukan berarti
bila ayah atau ibu Anda gemuk, maka Anda tidak bisa memiliki tubuh ideal.
Berusahalah dengan disiplin berdiet dan olahraga teratur. Bila dilakukan rutin
dan terus menerus, Anda pun akan mendapatkan tubuh idaman.
8.
Daging Putih Lebih Rendah Lemak
Makan
daging ayam dianggap lebih sehat, tetapi daging ayam akan membuat lebih gemuk
daripada daging merah (daging sapi atau kambing). Sirloin steak memiliki
sedikitnya 5 gr lemak per 100 gr, sedangkan paha ayam dapat memiliki hingga 9
gr per 100 gr.
9.
Telur Berisiko Tingkatkan Kolesterol
Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Universitas Surrey, menemukan bahwa setelah diet
dengan makan dua telur sehari selama 12 minggu, tidak ada subjek tes yang
meningkat kadar kolesterolnya. Dan selain rendah kalori (75 kalori dalam
sebutir telur rebus), telur juga mengandung vitamin D, vitamin B-12 dan nutrisi
lainnya.
10.
Sayuran Mentah Lebih Baik
Ada
anggapan bahwa semakin lama memasak sayuran, maka akan lebih banyak nutrisi
yang terbuang. Tapi itu belum tentu benar. Contohnya adalah wortel. Ketika wortel
dimasak, kerusakan pada sel menghasilkan tiga kali lebih banyak beta-karoten
(antioksidan yang membantu melindungi kulit).
0 komentar:
Posting Komentar