1.
Di Kotak Telepon Umum
Saat
jaringan telekomunikasi British Telecom ingin menggusur box telepon umum mereka
yang sangat ikonik itu, para penduduk di bagian selatan Inggris yakni desa
kecil bernama Westbury-sub-Mendip langsung beraksi. Mereka rupanya tidak ingin
kehilangan kotak berwarna merah yang sangat khas itu. Untuk melancarkan
aksinya, para penduduk membangun sebuah perpustakaan terkecil di sana yang
seluruh buku dan majalahnya disediakan oleh para sukarelawan.
Bahkan
perpustakaan Westbury-sub-Mendip buka untuk 24 jam dengan sebuah lampu kecil di
dalamnya. Ada sekitar 100 buku, beberapa keping CD dan DVD yang membuatnya
cukup lengkap. Buku-buku yang sudah sering dibaca dan mulai tidak rapi akan
diganti dengan cara amal pula. Sungguh, apakah setiap desa dan kota di dunia
bisa memiliki perpustakaan seimut ini?.
2.
Tank Penuh Buku
Seorang
seniman sekaligus aktivis Raul Lemesoff, membangun sebuah karya seni bernama
Arma De Instruccion Masiva atau Senjata Pengatur Massa. Mungkin terdengar
mengerikan. Namun tahukah kamu seperti apa bentuk senjata itu? Rupanya sebuah
tank yang berisi penuh dengan buku. Ada sekitar 900 buku yang ditata sedemikian
rupa oleh Raul sehingga menutupi hampir seluruh bodi tank. Seluruh buku itu
didapatkan Raul dari sumbangan sukarela. Alasan Raul membuat karya seni ini
adalah dia ingin memberikan kedamaian lewat sebuah bacaan.
3.
Perpustakaan Luar Ruangan
Jika
biasanya perpustakaan terletak di dalam gedung yang megah dan besar, maka akan
terasa sangat berbeda jika kamu berkunjung ke Ghent, salah satu kota di Belgia
sana. Karena di Ghent, dibangun sebuah perpustakaan besar yang tidak berdinding
alias ada di outdoor. Perpustakaan bernama Bookyard ini adalah karya seorang
seniman Italia, Massimo Bartolini pada tahun 2012 silam. Bartolini mendesain
sekaligus membangun dua belas rak berukuran besar dan panjang di kebun St
Peter's Abbey. Uniknya, kamu bisa memilih-milih buku sembari melihat
pemandangan yang serba hijau.
4.
Perpustakaan Berjalan (menggunakan Bagal)
Bagaimana
jadinya jika orang-orang di kawasan pedesaan dan perbukitan ingin membaca buku
ke perpustakaan? Tentu saja tak semua bisa terjadi. Karena kebanyakan
perpustakaan memang dibangun di lokasi-lokasi padat penduduk dan lebih di area
perkotaan.Namun rupanya Universitas Valle del Momboy ingin mengubah pemikiran
itu. Pada tahun 2009, kampus tersebut mencoba menerapkan konsep perpustakaan
unik yang tak biasa.
Di mana
perpustakaan bergerak itu sengaja diterapkan di kawasan pegunungan Trujillo.
Tunggu, perpustakaan bergerak? Ya, karena buku-buku yang ada rupanya dipasang
di semacam etalase plastik yang diletakkan di punggung seekor kuda atau bagal.
Pernah dengar bagal? Itu adalah hewan yang merupakan keturunan silang kuda
betina dan keledai jantan yang mandul.
5. Perpustakaan di pantai (Datang Pakai Bikini)
Apa yang
kamu ingat dari pantai, Tentu saja hamparan pasir putih dan ombak serta
perpustakaan. Hah, perpustakaan? Ya, apa yang kamu baca ini benar. Memang sih
pasir, ombak dan perpustakaan adalah kata yang tak mungkin bisa bergabung.
Namun bagi Herman Kompernas, semuanya bisa disatukan. Herman rupanya membangun
sebuah perpustakaan luar ruangan di pantai pasir Black Sea di Bulgaria yang
menjadi bagian dari resort Albena.
Tak
tanggung-tanggung, rak-rak buku itu sengaja dibangun di dekat hamparan pasir
pantai dan memiliki koleksi lebih dari 2.500 buku dalam 10 bahasa berbeda.
Untuk meminjam buku di perpustakaan ini pun gratis. Di mana kalau kamu ingin
membaca buku sambil menjemur tubuhmu menjadi berkulit eksotis, tinggal
mengambil dan mengembalikannya sendiri. Sungguh, ini mungkin perpustakaan
paling santai yang ada di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar